Ducati Siapkan 3 Nama Pendamping Andrea Dovizioso untuk Tahun 2020

Selasa, 16 April 2019

Gambar 1.

RSUSPORT.COM - Kontrak Petrucci Setahun, Ducati Siapkan Penggantinya! Yes, Ducati memang hanya mengikat Danilo Petrucci semusim saja untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang hengkang ke Honda. Dan kini, kendati musim 2019 belum berjalan, Ducati sudah menyiapkan 3 nama calon penggantinya, setidaknya itu yang dikutip dari motorsport.com (13/1/2019).

Uniknya, dari 3 nama itu Petrucci masuk di dalamnya. Dengan kata lain, Ducati menantang Petrucci untuk unjuk kebolehan sebagai pembalap pabrikan. Dengan motor spek terbaru, sokongan teknis dan non teknis penuh dari Ducati, tentu harapannya Petrucci bisa tampil maksimal. Ukurannya, jelas adalah kemenangan.

Tekanan Besar Petrucci

Bisa meraih kemenangan perdana sepanjang karirnya di MotoGP, kemudian dilanjutkan kemenangan demi kemenangan lainnya tentu akan mengamankan kursinya di Ducati. Apalagi jika di akhir musim bisa mengungguli Andrea Dovizioso, sang pembalap utama, tentu dua nama lainnya akan diabaikan.

Lalu, siapa dua nama lainnya itu? Ducati menyebutnya pembalap internal. Musim 2019 nanti, selain Dovi dan Petrux, Ducati masih punya 4 pembalap lain yakni Jack Miller, Pecco Bagnaia, Tito Rabat dan Karel Abraham. Abaikan dua nama terakhir, maka Miller dan Pecco adalah kandidat lainnya.

Gambar 2.

Pengalaman Miller

Miller jelas punya keuntungan karena akan menggeber Desmosedici GP19 alias sama dengan yang dipakai dua pembalap pabrikan. Kesempatan terbuka lebar bagi Miller untuk unjuk kebolehan, bahkan untuk mengalahkan Petrux dan Dovi.

Apalagi pengalaman pembalap Australia ini di MotoGP sudah lebih dari cukup untuk meraih kemenangan keduanya. Melakoni debut MotoGP langsung dari Moto3 (tanpa pernah berkompetisi di Moto2), Miller akan menjalani musim kelimanya di kelas primer. Rekornya, sekali menang.

Masa Depan Cerah Pecco

Namun, Pecco bukan tanpa peluang. Ducati sudah mengamankan pembalap Italia ini sejak musim Moto2 2018 belum berakhir. Mereka yakin, ada masa depan cerah pada Pecco, dan benar saja di akhir musim Ia meraih gelar juara dunia. Usia masih muda, sama-sama Italia, tentu Pecco punya nilai lebih.

Gambar 3.

Apalagi Ia akan tampil dengan beban lebih kecil dibanding Petrux dan Miller. Statusnya sebagai rookie membuat publik akan memaafkannya jika hasilnya tidak sebagus Petrux atau Miller. Belum lagi motor yang digunakannya, setahun lebih tua alias GP18, tentu tidak sekuat GP19, ini jelas keuntungan Pecco dari sisi mental.